Imam Malik: Sang Tokoh Fiqih dan Konsep Pendidikan Islam - Abduh Al Baihaqi

Tadabbur, Parenting, Pendidikan, Psikologi

Breaking

Imam Malik: Sang Tokoh Fiqih dan Konsep Pendidikan Islam


Imam Malik adalah salah satu tokoh ulama terkemuka dalam sejarah Islam. Beliau dikenal sebagai pendiri Madzhab Maliki, salah satu dari empat madzhab fikih yang masyhur hingga hari ini. Imam Malik lahir, tumbuh, dan wafat di Madinah, kota yang diterangi oleh cahaya kenabian Nabi Muhammad ï·º.

Sebagaimana para ulama lainnya, Imam Malik memiliki metode dan ciri khas tersendiri dalam menyikapi permasalahan fikih. Salah satu yang menjadi ciri khas Imam Malik adalah penggunaan amalan penduduk Madinah sebagai hujjah (landasan hukum) dalam merumuskan masalah fikih. Hal ini tidak terlepas dari posisi Madinah sebagai Daar as-Sunnah (tempat berkumpulnya sunnah), Daar al-Hijrah (tempat hijrahnya Rasulullah ï·º), dan Daar an-Nusroh (tempat di mana Rasulullah ï·º mendapatkan pertolongan). Di Madinah, terdapat banyak jejak dan peninggalan Rasulullah ï·º, serta banyak terdapat sahabat, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, serta para tabi'in dan pengikut mereka yang menjadikan Madinah sebagai pusat perkembangan Islam.

Pemilihan amalan penduduk Madinah sebagai landasan hukum oleh Imam Malik memiliki relevansi yang erat dengan konsep pendidikan yang beliau anut. Pembahasan fikih yang sangat luas dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari menuntut adanya pola pendidikan yang sesuai dengan kondisi lokal, dalam hal ini Madinah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa konsep pendidikan yang dianut Imam Malik tidak terlepas dari konsep yang dianut oleh penduduk Madinah saat itu, yang masih terjaga dari pengaruh pemikiran Barat (Yunani, Romawi) maupun Timur (India, Persia).

Hari ini, kita dihadapkan dengan berbagai konsep pendidikan Barat dan Timur, yang tidak jarang bertolak belakang dengan ajaran Islam yang komprehensif. Maka, sudah sangat jelas bahwa kiblat pendidikan kita adalah Madinah, tempat di mana Rasulullah ï·º mendidik para sahabat hingga beliau wafat. Pola pendidikan tersebut terus diwariskan kepada generasi terbaik setelahnya, dan menyebar ke seluruh penjuru negeri, menerangi setiap sudut dengan cahaya ilmu.

Menurut Imam Malik, umat ini tidak akan menjadi baik, kecuali dengan apa yang pernah memperbaiki pendahulunya. Prinsip ini menjadi landasan penting dalam konsep pendidikan yang beliau anut. Beberapa dasar pendidikan menurut Imam Malik antara lain:

  1. Pemerataan Pendidikan
  2. Memberikan perhatian dalam masalah Pendidikan serta hak Guru
  3. Memilih Guru yang tepat
  4. Kontinuitas dalam Pendidikan

Selain itu, Imam Malik juga memperkenalkan beberapa metode pendidikan, di antaranya:

  1. Majlis Ilmu (Halaqah Ilmiah)
  2. Menulis
  3. Menghafal
  4. Diskusi
  5. Korespondensi
  6. Tanya Jawab
  7. Menyusun Buku

Konsep pendidikan Imam Malik yang berpijak pada amalan penduduk Madinah, serta metode-metode yang beliau terapkan, menunjukkan betapa beliau sangat memperhatikan pendidikan sebagai sarana transformasi ilmu dan moral yang komprehensif bagi umat. Hal ini sejalan dengan peran dan kedudukan Madinah sebagai pusat peradaban Islam, tempat di mana Rasulullah ï·º membangun pondasi-pondasi Islam yang kokoh.

Dengan demikian, pemikiran Imam Malik tentang pendidikan Islam patut untuk dikaji dan diimplementasikan kembali dalam konteks kekinian, guna membentuk generasi umat yang kuat dalam iman, ilmu, dan amal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar