Memberi dan berbagi adalah sebuah amalan yang sering kita dengar, kita lihat, dan bahkan kita lakukan. Tidak perlu dijabarkan atau didefinisikan apa itu memberi atau berbagi, semua orang juga sudah paham apa itu memberi dan berbagi.
Namun bagaimana jika yang menjadi pertanyaan adalah, dengan
cara apa saja berbagi bisa dilakukan? Sebagai seorang Muslim, sudah sewajarnya
pertanyaan tersebut dikaitkan dengan sosok teladan kita, baginda Rasulullah ﷺ.
Ada baiknya kita tengok sejenak sekelumit kisah beliau, yang
berkaitan dengan memberi dan berbagi. Ibnul Qoyyim Rahimahullah
menuturkan dalam kitabnya, Zaadul Ma’ad:
“Rasulullah ﷺ adalah Manusia yang paling banyak
menyedekahkan apa yang beliau miliki. Beliau ﷺ tidak pernah menganggap banyak sesuatu
yang telah beliau berikan untuk Allah ﷻ, dan tidak pula menilainya sedikit. Tidak
seorang pun yang meminta sesuatu yang ada pada beliau ﷺ, melainkan beliau
memberikannya; baik itu sedikit ataupun banyak. Pemberian beliau adalah sebuah
pemberian seseorang yang tidak pernah takut miskin. Memberi dan bersedekah
adalah hal yang paling beliau cintai. Bersamaan dengan itu, rasa senang dan
bahagia beliau terhadap apa yang beliau berikan, melebihi rasa senang dari
orang yang menerimanya. Beliau ﷺ adalah Manusia yang paling terdepan dalam
kebaikan. Tangan kanan beliau bagaikan angin yang berhembus.”
Sekeras apa pun usaha kita untuk menggambarkan keindahan
serta keluhuran pribadi beliau, tak akan ada lisan ataupun tulisan yang mampu
untuk melakukannya. Sungguh beruntung umat ini, yang Allah ﷻ jadikan beliau ﷺ
sebagai nabinya.
Masih dalam kitab yang sama[1],
Ibnul Qoyyim Rahimahullah menyampaikan kreativitas Rasulullah ﷺ
dalam berbagi, di antaranya:
- Membeli sesuatu lalu
memberikan harga serta barang yang sudah dibeli kepada penjualnya, sebagaimana
yang pernah beliau lakukan terhadap Unta milik Jabir
- Membeli sesuatu dan
membayar dengan harga lebih mahal
- Menerima hadiah lalu
membalasnya dengan balasan yang lebih banyak atau lebih tinggi nilainya.
Saudaraku, jiwa dan karakter Manusia berbeda-beda. Kadang
kala kita memberi sesuatu yang sama, dengan cara yang sama kepada orang yang
berbeda, ternyata tanggapannya pun berbeda. Ada jiwa yang tinggi, apabila
langsung diberi ia merasa terhina dan tidak dihargai. Maka Rasulullah ﷺ
mengajarkan bermacam cara untuk berbagi, agar kita mampu berbagi dengan cara
yang paling sesuai.
Saudaraku, perhatikanlah urusan ini dengan seksama! Jangan
sampai perhatian kita terbatas pada apa yang harus kita berikan kepada saudara
kita. Namun perhatikanlah juga bagaimana cara kita memberi, agar tidak
menyakiti.
Alangkah indahnya tuntunan beliau ﷺ. Beliau mengajarkan bukan hanya dengan
kata, namun tindakan nyata. Manusia sepelit apa pun ketika melihat beliau,
niscaya hatinya akan tergerak untuk memberi dan berbagi. Maka menjadi wajar
kemunculan sosok seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Abu
Thalhah dan sahabat-sahabat mulia lainnya.
Mereka yang melihat bagaimana Rasulullah ﷺ berbagi, hatinya akan
tertarik untuk berbagi. Sedangkan mereka yang menerima, jiwanya tak akan pernah
merasa terhina. Berbagi itu bukan sekadar memberikan barang, karena berbagi
adalah memberikan segenap perasaan cinta serta penghormatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar